ENDGAM3: Blueprint for Global Enslavement

Marley And Me

New World Order' Emerging At G-20 Summit

Crank:High Voltage

Fall of the Republic

WATCHMEN - The Movie

Illuminati : They All Around Us

Bedtime Stories
Latest News

Akibat dan Dampak Negatif Era Serbakomputer

Posted by bembeng17 on Selasa, 20 April 2010 , under | komentar (0)



TERLALU lama memandangi komputer akan membuat mata dan badan Anda lelah. Bila itu terjadi pada Anda, segeralah periksa. Siapa tahu Anda mengalami computer vision syndrome.Hampir setiap hari Pinta Oktorina selalu mengeluhkan matanya yang sering terasa sakit. Perempuan yang berprofesi sebagai secretary vice president salah satu bank swasta ini tak hanya lelah, dia juga sering merasakan pusing dan otot-otot di sekitar punggung terasa pegal. “Sangat mengganggu banget deh kalau penyakit ini sudah datang, saya jadi susah berkonsentrasi,” tutur lajang berusia 25 tahun ini.Tak tahan dengan rasa sakit yang terus menderanya, dia pun memeriksakan mata. Dokter mengatakan bahwa Pinta terkena gejala computer vision syndrome. Dokter menyarankan Pinta untuk sering-sering mengistirahatkan matanya dari layar komputer.Problem kesehatan mata yang dialami Pinta tersebut mungkin juga dialami jutaan orang di Indonesia, apalagi mereka pegawai kantoran yang setiap hari bekerja di depan layar komputer. Saat ini, di era serbakomputer, jenis pekerjaan juga mengikutinya. Zaman dahulu lebih banyak menggunakan fisik dan padat tenaga kerja, sementara pekerjaan zaman sekarang lebih banyak menggunakan soft skill yang membutuhkan kreativitas dan kesehatan mata yang baik. ”Adapun lingkungan kerja pun juga menjadi berubah, misal dari yang semula lebih banyak outdoor menjadi lebih banyak indoor, dan juga bisa memengaruhi mata,” tutur ahli mata dari Universitas Indonesia, dr Cosmos Octavianus Mangunsong SpM.Dia menambahkan, semakin tinggi tanggung jawab seseorang dalam pekerjaannya, semakin membutuhkan kesehatan mata yang optimal. Teknologi untuk memudahkan pekerjaan saat ini, mempunyai faktor risiko untuk menurunkan kesehatan mata.
”Berbeda lingkungan kerja maka berbeda pula penyakit mata yang ditimbulkan akibat kerja,” tandas dokter yang berpraktik di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Misal dalam lingkungan pekerjaan administratif perkantoran, Cosmos menuturkan, beberapa penyakit mata akibat kerja yang sering timbul adalah computer vision syndrome. Sindrom itu artinya suatu kumpulan gejala. Computer vision syndrome adalah suatu kelainan yang merupakan kumpulan gejala disebabkan pemakaian komputer secara berlebihan.”Kumpulan gejala itu meliputi pusing, kelelahan mata yang bisa mengakibatkan rasa nyeri atau iritasi, mata kering, leher yang kaku atau pegal, dan mata menjadi buram atau tidak fokus,” jelas dokter mata yang juga menjadi konsultan Health Marketing.
Pada waktu memakai komputer, mata berada dalam keadaan akomodasi agar mata kita mampu membaca dari jarak baca normal yaitu 30-33 cm. Namun demikian, jarak mata kita ke layar komputer tidak selalu 30–33 cm bisa lebih jauh atau lebih dekat. Aktivitas menggunakan komputer termasuk melihat dekat yang membutuhkan daya akomodasi.Keadaan akomodasi terus menerus dapat membuat keletihan pada otot-otot akomodasi mata. Selain itu, saat kita berkonsentrasi di depan komputer maka jumlah kedipan mata berkurang.Sewaktu mata berkedip maka akan dipompa oleh air mata berupa tear film yang segar dan segera menyelubungi permukaan bola mata.Sementara itu, kurangnya jumlah kedipan akan membuat permukaan bola mata lebih kering dan terasa iritatif. Selain itu, menatap layar komputer secara terus-menerus juga akan membuat otot-otot leher kita menjadi tegang. Begitu juga otot-otot di punggung. Keadaan kursi yang tidak nyaman dan tidak ergonomis dapat membuat otot tubuh kita pegal dan terkadang disertai nyeri.”Kumpulan gejala astenopia, dry eye, gejala otot leher, dan pundak pegal, serta pusing, dan mata menjadi buram merupakan kumpulan gejala yang dapat terjadi pada computer eye sindrome,” papar dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia ini.
Computer vision syndrome adalah kumpulan gejala gabungan dari gejala-gejala dry eye syndrome, astenopia, dan gejala keletihan otot tubuh terutama di bagian leher, punggung , dan pundak. Cara menghindarinya adalah dengan menghindari faktor risiko dry eye syndrome dan astenopia ditambah sedikit pelenturan otot daerah leher dan pundak.”Untuk menghindarinya, di antaranya adalah dengan tidak terekspos oleh faktor risiko secara berlebihan,” pesan Cosmos.

Awas Beredar Udang Mengandung Virus Berbahaya

Posted by bembeng17 on , under | komentar (0)



JAKARTA - Hati-hati bagi Anda penggemar makanan laut khususnya udang. Pasalnya saat ini marak peredaran udang mengandung virus di pasar internasional.Untuk itu pemerintah mengeluarkan aturan untuk melarang sementara impor udang spesies tertentu sebagai langkah antisipatif terhadap maraknya peredaran udang yang terserang oleh virus berbahaya tersebut.Peraturan ini dikeluarkan Pemerintah melalui Menteri Perdagangan dan Menteri Kelautan dan Perikanan menerbitkan Peraturan Bersama Nomor 64/MDAG/PER/12/2009 dan PB.03/MEN/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Larangan Sementara Impor Udang Spesies Tertentu ke Wilayah Republik Indonesia.Adapun peraturan bersama ini berlaku selama enam bulan terhitung sejak tanggal ditetapkan, dan dapat diperpanjang untuk enam bulan berikutnya. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam peraturan bersama ini dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Hewan Dunia/Office Internasional des Epizooties (OIE), terdapat tujuh penyakit virus pada udang yang dikatagorikan berbahaya bagi kesehatan udang dan harus diwaspadai dalam sistem perdagangan.Ketujuh penyakit tersebut adalah Taura Syndrom Virus (TSV), White Spot Syndrom Virus (WSSV), Yellow Head Disease (YHD), Tetrahedral Baculovirosis (Baculovirus Penaei), Spherical Baculovirosis (Penaeus Monodon-type Baculovirus), Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV), dan Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV).Semua virus ini telah terjangkit di China, India, Thailand, dan Vietnam. Bahkan WSSV yang berasal dari China merupakan salah satu penyakit udang yang berbahaya dan sampai sekarang masih terus menimbulkan masalah pada sentra-sentra budidaya udang di seluruh dunia.Melalui peraturan tersebut di atas, Indonesia berupaya untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut dan virus lain yang masih viable, walaupun telah mengalami proses perlakuan lebih lanjut seperti proses pembekuan agar tidak sampai masuk ke dalam wilayah Indonesia
“Peraturan bersama ini diterbitkan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan sumber daya hayati nasional serta mencegah masuk dan meluasnya virus yang berbahaya tersebut ke Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, seperti dikutip dari situs resmi Departemen Perdagangan di Jakarta, Kamis (24/12/2009).Larangan sementara impor udang spesies tertentu ke wilayah Republik Indonesia, hanya mencakup udang beku yaitu udang kecil dan udang biasa dari spesies Penaeus Vanamae (Pos Tarif/HS ex. 0306.13.00.00) dan Udang Tidak Beku (segar atau dingin) yaitu udang kecil dan udang biasa dari spesies Penaeus Vanamae (Pos Tarif/HS ex.0306.23.30.00).Sedangkan udang yang tidak termasuk dalam spesies Penaeus Vanamae, baik dalam bentuk udang utuh (head on) maupun udang tidak utuh (head less), hanya dapat diimpor/masuk ke wilayah RI melalui Pelabuhan Laut (Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya dan Soekarno-Hatta di Makassar) dan/atau Pelabuhan Udara (Polonia di Medan, Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, dan Sultan Hasanuddin di Makassar).Apabila udang yang dilarang tersebut masuk atau tiba di pelabuhan Indonesia pada atau setelah tanggal ditetapkan Peraturan Bersama ini, maka wajib di re-ekspor ke negara asal atau dimusnahkan. Biaya re-ekspor atau pemusnahan menjadi tanggung jawab atau beban importir

Bahaya Penyakit Jantung Mengintai

Posted by bembeng17 on , under | komentar (0)



PENYAKIT jantung tidak pandang bulu mengintai orang dari berbagai kalangan usia. Faktor berat badan, tekanan darah tinggi, merokok, dan malas berolahraga adalah faktor pemicunya.
Kendati merupakan penyakit mematikan, tampaknya banyak orang yang tidak memedulikan pentingnya menjaga kesehatan untuk menghindari terkena risiko penyakit jantung.
Bahkan, berdasarkan data American Heart Association, sebanyak 59 persen warga Amerika malas berolahraga yang dapat meningkatkan kemampuan bernapas sekaligus menjaga kestabilan jantung.“Yang harus diperhatikan adalah berat badan dan besarnya lingkar pinggang yang Anda miliki. Dua hal ini pencetus risiko gangguan kesehatan lain yaitu kolesterol dan diabetes,” sebut Dr Donald M Lloyd Jones selaku ketua komite Asosiasi Statistik Jantung (Heart Association Statistic). Kelebihan berat badan akan menjadi pemicu munculnya gangguan jantung.
“Makanan modern dewasa ini memiliki kalori yang semakin banyak, dan kita tidak melakukan apa pun untuk membakar kalori yang ada di tubuh,” tambah Jones yang juga menjabat sebagai staf ahli jantung di Northwestern University Feinberg School of Medicine ini. Data pada tahun 2003-2006 menunjukkan, sedikitnya 11,3 persen anak-anak dan remaja memiliki indeks masa tubuh yang berlebih untuk usia mereka.Tentu saja keadaan ini tidak baik, mengingat remaja yang menderita kelebihan berat badan mempunyai kemungkinan sebanyak 70 persen untuk menjadi obesitas ketika menginjak dewasa kelak. Maka itu, tindakan pencegahan pun harus dilakukan, terutama bagi kalangan muda. Jones berpendapat, ini adalah masalah jangka panjang yang harus dipecahkan. Jangan sampai anak muda baru menyadari pentingnya menjaga kesehatan ketika mereka menginjak kepala lima.Masalahnya, mengontrol jumlah kolesterol yang masuk ke dalam tubuh adalah tindakan yang masih disepelekan banyak orang jika melihat dari data statistik dari Badan Statistik Gangguan Jantung dan Stroke tahun 2010. Sedikit dari warga Amerika yang menderita gangguan jantung mendapatkan perawatan untuk menurunkan tingkat kadar lemak.
Apalagi hanya sedikit pasien yang melakukan perawatan dan mampu mencapai target penurunan level kolesterol LDL. LDL adalah kolesterol jahat yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah.“Orang yang menderita obesitas, malas berolahraga, dan merokok merupakan sasaran empuk penyakit ini. Herannya, banyak anak muda yang menutup mata akan hal ini,” papar Dr Clyde W Yancy, presiden sekaligus Direktur Baylor Heart and Vascular Institute di Dallas. Ia menambahkan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga tekanan darah agar tidak tinggi yang juga bisa menjadi risiko penyakit jantung.Ditekankan Yancy, perokok mempunyai risiko tinggi terkena penyakit jantung sebanyak dua sampai tiga kali lebih besar ketimbang mereka yang tidak merokok. Orang yang mengonsumsi cerutu ataupun mereka yang merokok dengan menggunakan pipa, tampaknya mempunyai risiko terkena gangguan jantung lebih tinggi daripada perokok yang mengonsumsi rokok putih. Namun, perokok jenis ini justru mempunyai tingkat risiko terkena gangguan jantung yang lebih rendah.Tingkat kolesterol yang tinggi juga menjadi pemicu penyakit ini. Jika kadar kolesterol dalam darah meningkat, begitu pula risiko gangguan jantung. Ditambah dengan merokok, maka risiko ini lebih tinggi lagi. Tingkat kolesterol ini juga dipengaruhi usia, jenis kelamin, faktor keturunan, dan diet.
Sementara, tekanan darah yang tinggi membuat jantung menjadi lebih menebal dan kaku. Hal ini kemudian berlanjut pada risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan gagal jantung. Faktor lain yang menyebabkan penyakit ini muncul adalah malas berolahraga. Padahal, aktivitas fisik dapat menjaga kadar kolesterol, menurunkan risiko diabetes, dan obesitas.
Orang yang memiliki berat badan berlebih, terutama mereka yang memiliki lingkar pinggang yang besar. Berat badan yang berlebih ini meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, sementara menurunkan tingkat kolesterol yang baik bagi tubuh atau HDL. HDL ini mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl. Lebih jauh, obesitas ataupun kelebihan berat badan dapat membuat semakin berkembangnya penyakit diabetes. Banyak orang yang menderita obesitas mengaku kesulitan untuk menurunkan berat badan. Namun, hanya dengan menghilangkan 10 pon sudah dapat membantu mencegah risiko penyakit jantung. Yancy melanjutkan, pola hidup yang tidak sehat, obesitas, dan merokok yang di kalangan muda sekarang, dipastikan akan menambah banyaknya penderita jantung. Ia pun berharap pada tahun 2020, sebesar 20 persen kematian diakibatkan penyakit jantung dan stroke dapat ditekan.

Kopi dan Teh Hindari Diabetes

Posted by bembeng17 on , under | komentar (0)



PARA penggemar kopi dan teh ternyata memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit diabetes tipe 2, yakni diabetes yang tidak bergantung pada insulin dan merupakan tipe diabetes yang lebih umum.Namun, khasiat kopi dan teh untuk melindungi tubuh bukan berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya. Terbukti karena kopi yang nonkafein (decaf) memiliki efek terbaik untuk menangkal penyakit diabetes. Demikian dimuat dalam Archives of Internal Medicine.
Mereka mendasarkan kesimpulan ini pada 18 hasil penelitian yang melibatkan 500.000 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa orang yang minum teh 3-4 gelas kopi atau teh per hari menurunkan risiko diabetes 20 persen atau lebih. Bahkan, jika yang diminum adalah kopi nonkafein, maka efeknya akan lebih baik yakni lebih dari 30 persen.Penderita penyakit diabetes tipe dua, biasanya mulai merasakan keluhan pada usia 40 tahun dan semakin terasa ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang tepat yang dibutuhkan tubuh.Biasanya diabetes tipe dua ini diatasi dengan menu diet sehat dan meningkatkan aktivitas fisik. Obat-obatan dan suntikan insulin kadang kala juga dibutuhkan untuk mengatasi keluhan penderita diabetes.Para peneliti percaya penemuan kopi dan teh mengantung zat aktif menangkal diabetes sehingga akan membuka jalan baru dalam langkah dasar untuk menangkal diabetes mellitus.

Tahu kah anda Emas Pendeteksi Kanker Paru

Posted by bembeng17 on , under | komentar (0)



KANKER paru-paru menjadi penyakit mematikan nomor satu di Indonesia dan dunia saat ini. Setiap tahun 1,3 juta orang meninggal di dunia karena penyakit ini. Sebanyak 70 persen pengidap adalah mereka yang mengisap rokok. Celakanya, kanker paru belum bisa dideteksi sejak awal.Akibatnya, para penderita baru diketahui mengidap kanker setelah tumor itu menjalar ke jaringan lain. Tapi, pada zaman teknologi nano seperti sekarang, kebuntuan itu terpecahkan. Para ahli di Institut Teknologi Israel di Haifa menemukan dan menciptakan detektor kanker paru-paru canggih. Dicoba pada 40 orang sehat dan 50 orang yang diduga terkena kanker, seperti termuat dalam jurnal Nature Nanotechnology edisi awal September 2009, alat itu sukses mendeteksi paru yang sehat dan yang ditumbuhi virus.Menurut Hossam Haick, peneliti yang juga dosen senior di Fakultas Teknik Kimia Russell Berrie Nanotechnology Institute ini, alat buatannya ini pertama di dunia. Alat-alat sebelumnya -termasuk yang dipakai dunia kedokteran- adalah pendeteksi kanker yang menganalisis karbon dari napas pasien. Harus dimasukkan ke mulut, kemungkinan bercampur dengan oksigen saat dianalisis sehingga hasilnya kurang akurat.
Alat buatan Hossam berupa microchipemas. Chipini ditempelkan di tubuh untuk mendeteksi jumlah karbon yang diembuskan ketika bernapas. Jumlah itu akan menggetarkan lapisan emas dalam chip, lalu mengirim sinyal ke komputer untuk menghasilkan gambar. Analisis zat karbon itulah yang akan memberi tahu apakah paru-paru sudah terkena kanker. Dalam percobaan itu, deteksinya akurat karena hasilnya tak beda dengan hasil alat konvensional.

Jangan Asal Konsumsi Vitamin

Posted by bembeng17 on , under | komentar (0)



MENGONSUMSI vitamin memang baik bagi tubuh. Namun, asupan vitamin dalam dosis tinggi dan jangka lama justru membahayakan kesehatan, bahkan berisiko pada kematian.
Vitamin sangat diperlukan keberadaannya untuk menunjang kesehatan tubuh. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Konsumsi vitamin ini sangat penting untuk menangkal radikal bebas dan polusi udara.Umumnya, sebagian vitamin aman untuk dikonsumsi. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan di Inggris, FSA, menyebutkan bahwa suplemen picolinatedengan kadar tinggi dapat menyebabkan kanker.Bukan hanya itu, meminum beberapa mineral dan vitamin lainnya yang digunakan dalam kurun waktu lama juga membahayakan kesehatan. Tak hanya itu, beberapa jenis suplemen seperti vitamin C, kalsium, dan zat besi dapat menimbulkan efek berbahaya bila dikonsumsi dalam dosis tinggi walaupun untuk jangka waktu pendek. Namun, gejalanya dapat hilang apabila konsumsi tersebut segera dihentikan.
"Dalam banyak kasus, kita dapat memperoleh zat makanan cukup hanya dari pola makan yang seimbang. Akan tetapi, banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi suplemen. Konsumsi suplemen dosis tinggi dalam kurun waktu cukup lama inilah yang dapat membahayakan tubuh,” kata Direktur FSA Sir John Krebs.Ia mengatakan, vitamin C ukuran 1.000 mg, kalsium 1.500 mg, dan 17 mg zat besi per hari adalah jumlah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut di antaranya gangguan perut atau diare pada sebagian orang.

Walau begitu, Krebs mengingatkan, gangguan yang mungkin terjadi akan hilang begitu konsumsi dihentikan. FSA juga menyarankan untuk mengonsumsi vitamin B6 tidak melebihi 10 mg per hari kecuali diberikan resep dokter.Lebih jauh, Beta-carotene antioxidant yang dapat ditemukan dalam buah-buahan maupun sayuran yang berwarna oranye atau kuning, akan dapat membuat efek yang berbahaya bagi kaum perokok apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Adapun unsur mangan dapat berbahaya bagi manula setelah dikonsumsi selama periode tertentu. Sementara asam nikotin, zinc, dan fosfor dapat membahayakan kesehatan setelah dikonsumsi dalam jangka waktu lama."Sebagai tambahan, FSA saat ini masih mempertimbangkan tindakan yang akan diambil terhadap industri suplemen,” kata Krebs.
FSA meninjau kembali petunjuk konsumsi 34 vitamin dan mineral terutama menekankan masalah waktu yang tepat dan benar diperuntukkan bagi tubuh dalam kasus umum. Di samping itu, FSA juga akan berkonsultasi mengenai kemungkinan melarang industri obat memproduksi chromium picolinate, yang selama ini diminum sebagian orang untuk menetralkan kadar gula dalam darah.Mengonsumsi vitamin secara berlebihan, juga tidak dianjurkan pakar gizi dari Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Komsan. Menurut dia, konsumsi vitamin A, D, E, dan K yang berlebihan malah akan meningkatkan risiko kematian seseorang. Sebab, jenis vitamin tersebut merupakan vitamin yang larut dalam lemak sehingga tidak mudah dikeluarkan oleh tubuh.Sementara, kelebihan vitamin itu sendiri akan disimpan tubuh secara otomatis dalam hati. Sebaliknya, konsumsi vitamin C yang melebihi dosis 60 mg malah akan dimanfaatkan tubuh secara optimal. Sebut saja untuk menghilangkan seriawan dan meningkatkan kekebalan tubuh.”Mengonsumsi vitamin C sangat dianjurkan, terlebih lagi jika seseorang sedang mengalami stres. Pada kondisi tersebut, sangat disarankan untuk memperbanyak konsumsi vitamin ini,” ujar Ali.Spesialis Gizi dari Klinik Melinda Hospital Johanes menambahkan, vitamin C dengan dosis 50-1000 mg bisa dibilang setara de-ngan 10-20 buah jeruk. Namun, Johanes mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi vitamin di atas 200 persen untuk kebutuhan sehari-hari. Carilah yang mendekati 100 persen.
”Makanya, sebelum mengonsumsi vitamin, baca lebih dulu label pada vitamin tersebut, yang meliputi kandungan serta angka kecukupan gizi (AKG),” ujarnya ketika dihubungi Seputar Indonesia.Ia melanjutkan, mengonsumsi vitamin E yang berfungsi untuk antioksidan melebihi 400 IU/mg dalam sehari dan dalam jangka waktu pendek sekalipun, dapat berisiko pada kematian.Konsumsi vitamin memang baik,namun menurut hemat Johanes, segala sesuatu yang alami tentu lebih baik. Karenanya, dia menganjurkan untuk memperoleh asupan kecukupan gizi melalui konsumsi makanan sayur dan buah-buahan yang jauh dari risiko overdosis.
”Karena selain dapat asupan gizi yang bervariasi, tubuh juga memperoleh serat,” kata Johanes.
Vitamin yang sifatnya dijual bebas, cenderung aman untuk dikonsumsi karena tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan. Kendati telah mengonsumsi vitamin tidak berarti sayuran dan buah-buahan ditinggalkan. Karena di samping vitamin tidak mengandung serat yang dapat melancarkan pencernaan, sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral.Jangan Asal Konsumsi VitaminMENGONSUMSI vitamin memang baik bagi tubuh. Namun, asupan vitamin dalam dosis tinggi dan jangka lama justru membahayakan kesehatan, bahkan berisiko pada kematian.Vitamin sangat diperlukan keberadaannya untuk menunjang kesehatan tubuh. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Konsumsi vitamin ini sangat penting untuk menangkal radikal bebas dan polusi udara.Umumnya, sebagian vitamin aman untuk dikonsumsi. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan di Inggris, FSA, menyebutkan bahwa suplemen picolinatedengan kadar tinggi dapat menyebabkan kanker.
Bukan hanya itu, meminum beberapa mineral dan vitamin lainnya yang digunakan dalam kurun waktu lama juga membahayakan kesehatan. Tak hanya itu, beberapa jenis suplemen seperti vitamin C, kalsium, dan zat besi dapat menimbulkan efek berbahaya bila dikonsumsi dalam dosis tinggi walaupun untuk jangka waktu pendek. Namun, gejalanya dapat hilang apabila konsumsi tersebut segera dihentikan."Dalam banyak kasus, kita dapat memperoleh zat makanan cukup hanya dari pola makan yang seimbang. Akan tetapi, banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi suplemen. Konsumsi suplemen dosis tinggi dalam kurun waktu cukup lama inilah yang dapat membahayakan tubuh,” kata Direktur FSA Sir John Krebs.Ia mengatakan, vitamin C ukuran 1.000 mg, kalsium 1.500 mg, dan 17 mg zat besi per hari adalah jumlah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut di antaranya gangguan perut atau diare pada sebagian orang.Walau begitu, Krebs mengingatkan, gangguan yang mungkin terjadi akan hilang begitu konsumsi dihentikan. FSA juga menyarankan untuk mengonsumsi vitamin B6 tidak melebihi 10 mg per hari kecuali diberikan resep dokter.Lebih jauh, Beta-carotene antioxidant yang dapat ditemukan dalam buah-buahan maupun sayuran yang berwarna oranye atau kuning, akan dapat membuat efek yang berbahaya bagi kaum perokok apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Adapun unsur mangan dapat berbahaya bagi manula setelah dikonsumsi selama periode tertentu. Sementara asam nikotin, zinc, dan fosfor dapat membahayakan kesehatan setelah dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
"Sebagai tambahan, FSA saat ini masih mempertimbangkan tindakan yang akan diambil terhadap industri suplemen,” kata Krebs.
masalah waktu yang tepat dan benar diperuntukkan bagi tubuh dalam kasus umum. Di samping itu, FSA juga akan berkonsultasi mengenai kemungkinan melarang industri obat memproduksi chromium picolinate, yang selama ini diminum sebagian orang untuk menetralkan kadar gula dalam darah.Mengonsumsi vitamin secara berlebihan, juga tidak dianjurkan pakar gizi dari Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Komsan. Menurut dia, konsumsi vitamin A, D, E, dan K yang berlebihan malah akan meningkatkan risiko kematian seseorang. Sebab, jenis vitamin tersebut merupakan vitamin yang larut dalam lemak sehingga tidak mudah dikeluarkan oleh tubuh.Sementara, kelebihan vitamin itu sendiri akan disimpan tubuh secara otomatis dalam hati. Sebaliknya, konsumsi vitamin C yang melebihi dosis 60 mg malah akan dimanfaatkan tubuh secara optimal. Sebut saja untuk menghilangkan seriawan dan meningkatkan kekebalan tubuh.”Mengonsumsi vitamin C sangat dianjurkan, terlebih lagi jika seseorang sedang mengalami stres. Pada kondisi tersebut, sangat disarankan untuk memperbanyak konsumsi vitamin ini,” ujar Ali.Spesialis Gizi dari Klinik Melinda Hospital Johanes menambahkan, vitamin C dengan dosis 50-1000 mg bisa dibilang setara de-ngan 10-20 buah jeruk. Namun, Johanes mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi vitamin di atas 200 persen untuk kebutuhan sehari-hari. Carilah yang mendekati 100 persen.”Makanya, sebelum mengonsumsi vitamin, baca lebih dulu label pada vitamin tersebut, yang meliputi kandungan serta angka kecukupan gizi (AKG),” ujarnya ketika dihubungi Seputar Indonesia.Ia melanjutkan, mengonsumsi vitamin E yang berfungsi untuk antioksidan melebihi 400 IU/mg dalam sehari dan dalam jangka waktu pendek sekalipun, dapat berisiko pada kematian.Konsumsi vitamin memang baik,namun menurut hemat Johanes, segala sesuatu yang alami tentu lebih baik. Karenanya, dia menganjurkan untuk memperoleh asupan kecukupan gizi melalui konsumsi makanan sayur dan buah-buahan yang jauh dari risiko overdosis.”Karena selain dapat asupan gizi yang bervariasi, tubuh juga memperoleh serat,” kata Johanes.Vitamin yang sifatnya dijual bebas, cenderung aman untuk dikonsumsi karena tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan. Kendati telah mengonsumsi vitamin tidak berarti sayuran dan buah-buahan ditinggalkan. Karena di samping vitamin tidak mengandung serat yang dapat melancarkan pencernaan, sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral.

Jangan Biarkan DBD Mengancam!

Posted by bembeng17 on , under | komentar (0)



JIKA ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi selama 2 hingga 7 hari, muncul bintik-bintik merah di badan, dan serasa mual, muntah, serta menurunnya nafsu makan, Anda harus hati-hati. Bisa jadi, Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang menyerang keluarga Anda. Ini bukan demam biasa.DBD dalam istilah kedokteran, Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina (dominannya) dan beberapa spesies Aedes lainnya.Nyamuk yang berasal dari Brasil dan Ethiopia ini sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Tak heran, jika seseorang yang menderita penyakit Demam Berdarah, biasanya dikaitkan dengan gigitan nyamuk. Orang yang berisiko terkena adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembap, serta daerah pinggiran kumuh.Parahnya, kadang masyarakat tidak mengerti, jika sakit demam dan panas yang tinggi sering kali dikira hanyalah sebuah penyakit yang biasa. Gejala DBD memang seperti demam biasa. Jika memang terkenda DBD, Anda harus waspada, jika terlambat penanganannya, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Waspadai, DBD bukan demam biasa

Di beberapa kasus, penyakit DBD sering kali salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD ini bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Perlu diketahui juga, bahwa virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus.Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Populasi nyamuk ini akan meningkat pesat saat musim hujan. Nyamuk ini juga dapat hidup dan berkembang biak pada bak penampungan air sepanjang tahun. Satu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat.Di Indonesia, penyakit ini pertama kali ditemukan di Surabaya tahun 1968. Namun, konfirmasi virologis baru didapatkan tahun 1972. Dan pada tahun 1980-an, penyakit ini sudah menyebar ke berbagai daerah di seluruh provinsi di Indonesia.Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis, seperti di Indonesia. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Ditambah lagi jika sanitasi lingkungan tempat tinggal tidak bagus. WHO sendiri memperkirakan lebih dari 40 persen penduduk dunia hidup di daerah endemis demam dengue.Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah kasus serta cepatnya penyebaran wilayah yang terjangkit DBD di Indonesia, salah satunya adalah kurangnya perilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang nyamuk. Selain itu, terdapatnya vektor nyamuk hampir di seluruh pelosok Tanah Air.

Upaya pemerintah menggerakkan warga

Pemerintah juga tak berhenti untuk mengatasi meningkatnya kasus DBD, beberapa waktu lalu. Awalnya, digunakanlah metode pengasapan untuk memberantas nyamuk dewasa. Karena dinilai belum cukup untuk mengurangi kasus DBD, strategi ditambah dengan menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Namun, dua metode tadi belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Pemerintah pun membuat berbagai poster dan memasang iklan di TV sebagai ajakan masyarakat untuk rajin membersihkan lingkungan yang tergenang air. Berbagai kampanye pemberantasan sarang nyamuk digalakkan.
Upaya yang digunakan untuk memberantas DBD memang ditujukan pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Oleh karena itu, pentingnya kesadaran masyarakat membersihkan lingkungan adalah hal yang utama. Itulah yang disebut pengendalian pertama dengan metode lingkungan.
Caranya, misalnya menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, menutup dengan rapat tempat penampungan air dan mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah. Pengendalian yang kedua, bisa dilakukan dengan cara biologis. Pengendalian ini bisa dilakukan dengan menggunakan ikan pemakan jentik, misalnya ikan adu/cupang.Ketiga, bisa dilakukan dengan menggunakan cara kimiawi. Seperti yang telah dipaparkan dimuka, pengasapan/fogging merupakan cara untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Selain itu, bubuk abate (temephos) juga bisa diberikan di tempat-tempat penampungan air seperti gentong, air, vas, bunga, kolam dan lain-lain.

Penyembuhan tergantung kecepatan dan ketepatan

Bagaimana dengan upaya meminum jus jambu? Seorang dokter mengatakan bahwa anjuran tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan dan justru bisa menyesatkan masyarakat. Hingga saat ini, belum ada hasil penelitian yang membenarkan bahwa buah jambu biji sebagai obat penyembuh demam berdarah. Yang diserang adalah sel darah merah dalam tubuh, penyembuhannya pun hanya menambah sel darah merah yang berkurang di samping perawatan lainnya.Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini termasuk penggunaan antibiotika. Umumnya pengobatan demam dengue hanya ditujukan untuk mengatasi gejala yang terjadi (simptomatis). Dua hal yang sangat penting pada pasien demam dengue adalah istirahat dan asupan cairan yang cukup.Sampai sekarang memang belum ada obat untuk mematikan "virus dengue? yang menyebabkan penyakit demam berdarah tersebut. Penyembuhannyapun tergantung pada kecepatan penderita dibawa ke rumah sakit serta ketepatan pihak rumah sakit menolong pasien. Jika terlambat dibawa ke rumah sakit, maka pihak rumah sakit tidak bisa berbuat banyak.Penularan demam dengue tidak bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi harus melalui perantara nyamuk. Masyarakat tidak perlu khawatir apabila terjadi kontak langsung dengan penderita demam dengue. Perlu juga diingatkan agar setiap anggota keluarga yang mengalami gejala panas tinggi yang tidak turun-turun, untuk segera diperiksakan ke rumah sakit atau puskesmas untuk mengetahui secara pasti penyakit tersebut.